Amankan Dolar, Nanti IHSG Naik Sendiri

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami koreksi tajam sejak awal pekan ini. Koreksi ini sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang hari ini saja sudah menembus Rp 11.000/US$.

Pemerintah diminta tidak diam saja melihat situasi ini. Pelaku pasar modal menilai pemerintah sebaiknya meredam penguatan dolar AS dengan demikian IHSG bisa naik dengan sendirinya.


"Amankan dolar dulu, baru IHSG (bisa pulih)," kata Analis Pasar Modal Willy Sanjaya kepada detikFinance, Kamis (22/8/2013).


Salah satu cara untuk menahan lonjakan dolar adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI Rate. Namun jika suku bunga naik maka bisa mendorong saham perbankan tapi memberati sektor industri lain, seperti konsumer dan retail.


"Berat kalau lewat naikkan suku bunga. Lihat perkembangan global dan regional dulu saja," ujarnya.


Jika dolar sudah 'jinak' maka dengan sendirinya dana asing akan kembali ke pasar modal Indonesia. Sehingga, asing jual bersih (foreign net sell) yang selama ini terjadi bisa berhenti.


Sementara itu Analis Citigroup Johanna Chua mengatakan BI Indonesia perlu menaikkan BI rate sebanyak 50 basis poin menjadi 7% dari saat ini 6,5%.


Ia mengatakan, dengan cadangan devisa yang menurun tajam maka intervensi BI langsung ke pasar bukanlah jadi pilihan yang tepat. Ia juga menilai program stabilisasi pasar melalui dana BUMN juga tidak efektif lagi seperti dulu.


"BI perlu menaikkan tingkat suku bunga 50 basis poin," kata Johanna.


(ang/dru)