Dolar Tembus Rp 11.000, Importir Minta Hapuskan Pajak Impor Kedelai

Jakarta - Menguatnya dolar AS terhadap rupiah sangat dirasakan oleh para importir kedelai yang tergabung dalam Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo). Mereka mendesak pemerintah agar bea masuk (BM) kedelai yang kini 5% dihapus untuk menekan harga kedelai yang terkena dampak melemahnya rupiah.

"Untuk sementara waktu memberikan pembebasan bea masuk atas pengimporan kedelai dari 5% jadi 0% sampai nilai tukar rupiah normal," kata Direktur Eksekutif Akindo Yus'an dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/8/2013)


Akindo mencatat sejak pertengahan Juli 2013 hingga kini telah terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar hingga 10%. Dampaknya harga kedelai yang sebagian besar diimpor juga mengalami kenaikan.


"Saat ini harga jual kedelai impor di dalam negeri Rp 8.350 per Kg di tingkat importir sedangkan sebelumnya berkisar Rp 7.600 per Kg," katanya.


Selain itu, Akindo mencatat pasokan kedelai impor di dalam negeri masih cukup hingga September-Oktober 2013. Namun Akindo mendesak agar harus pemasukan kedelai impor tambahan yang proses mendatangkan butuh waktu 2 bulan setelah proses transaksi.


"Kami berharap pemerintah mempercepat persetujuan impor untuk menjamin ketersedian stok kedelai di dalam negeri khususnya untuk memenuhi kebutuhan bulan Oktober hingga Desember 2013," seru Yus'an.


(hen/dnl)