Rupiah Loyo, Siap-siap Harga Kulkas dan AC Bakal Naik 5%

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Bahkan dolar semakin perkasa di kisaran Rp 11.000/US$. Melemahnya nilai Rupiah berdampak pada kenaikan harga komponen impor elektronik. Itu berarti harga elektronik seperti televisi, kulkas dan AC akan naik.

"Harga sudah siap naik, sudah mendapatkan informasi dari beberapa brand yang terkena dampak imbas melemahnya nilai tukar Rupiah. Bahkan ada yang sudah menaikan. Kita mungkin tahan sampai akhir bulan jadi awal bulan (September) itu harga baru," ungkap Ketua Electronic Marketers Club AG Rudyanto kepada detikFinance, Jumat (23/8/2013).


Menurutnya kenaikan harga tertinggi terjadi pada produk mesin cuci, kulkas besar dan AC. Sementara itu untuk televisi sedikit terbantu karena sudah banyak diproduksi di dalam negeri.


"Harga yang mahal itu yang televisi yang besar ya. Kalau LCD maupun LED yang sudah diproduksi lokal tidak serta merta kena imbas," imbuhnya.


Kenaikan harga jual elektronik diprediksi bisa mencapai 5%. Kenaikan harga disebabkan karena harga spare part elektronik impor telah meningkat.


"Memang rata-rata komponen alat elektronik masih impor 50%. Kalau kurs mengalami pelemahan mau tidak mau harga akan meningkat. Berapa besaran kenaikan, mungkin sampai 5% tetapi itu dari tingkat brand ke distributor. Kalau harga ke tingkat konsumen besarannya belum tahu," tuturnya.


Pihaknya pasrah atas pelemahan nilai tukar rupiah dan siap menaikan kembali harga elektronik jika nilai rupiah kembali terjun bebas.


"Sudah nggak tahan untuk dinaikan. Satu setengah bulan yang lalu harga dolar masih di bawah Rp 10.000/US$ saat ini hampir Rp 11.000/US$ pabrikan sudah mulai khawatir dan mau tidak mau naik," katanya.


(wij/ang)