Sofjan Wanandi Sebut Banyak Investor Relokasi Pabrik Diam-diam

Jakarta - Hingga kini pemerintah, buruh, dan pengusaha masih silang pendapat soal hengkangnya perusahaan-perusahaan/pabrik di Jabodetabek ke luar negeri.

Namun bagi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, relokasi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan kondisi yang nyata akibat permasalahan upah dan outsourcing.


"Sudah ratusan ribu, sejak Januari lalu ada 100.000 (pekerja) lebih, ini di padat karya dan perusahaan outsourcing yang diam-diam saja terutama di Jabodetabek ke Myanmar, Kamboja, Bangladesh," kata Sofjan kepada detikFinance, Kamis (22/8/2013)


Sofjan mengatakan, untuk perusahaan pemodal dalam negeri (PMDN), mereka memilih relokasi ke lokasi UMP yang rendah, seperti Jawa Tengah (Jateng). "Apalagi sekarang buruh teriak-teriak upah naik lagi," katanya.


Ia mencontohkan beberapa perusahaan Jepang relokasi ke luar negeri antara lain dari kawasan Batam. "Perusahan Jepang diam-diam keluar dari Batam," katanya.


Misalnya, Sofjan mencontohkan selain masalah upah, ada juga masalah konflik sistem outsourcing. Antara lain PT Asahi Mas di Karawang mem-PHK karyawannya sebanyak 377 orang.


"Selebihnya banyak lah, seperti perusahaan sepatu di Tangerang," katanya.


(hen/dnl)