Bebaskan Ekspor Barang Mentah, Jero Wacik: Kita Harus Selamatkan Diri

Jakarta - Dalam rangka menggenjot ekspor, pemerintah melakukan revisi sementara terhadap Permen Minerba No 7 tahun 2012 terkait peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral. Perusahaan-perusahaan mineral kembali dibebaskan untuk melakukan ekspor tanpa ada pembatasan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan ini situasi tidak normal. Sehingga diperlukan cara yang progresif untuk menggenjot ekspor dan memperbaiki neraca transaksi berjalan.


"Ini karena nggak normal, kita musti selamatkan diri. Negara ini harus diselamatkan dulu. Nanti kalau sudah normal, kita kembali lagi," ungkap Jero saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/8/2013)


Ia mengakui, hal tersebut akan mengganggu agenda hilirisasi yang selalu digembor-gemborkan selama ini. Jero menilai itu layak dilakukan untuk menyelematkan negara.


"Iya. Kembali lagi, dari pada kita nggak selamat," sebutnya.


Namun, menurut Jero tetap akan dilakukan pengawasan untuk menjaga agar perusahaan tidak mengeruk hasil bumi secara berlebihan. Seperti dengan penerapan bea keluar sebesar 20%.


"Ya nggak dikeruk habis-habisan, tentu kan ada aturannya. Tapi maksudnya ini kan relaksasi agar kita bisa selamat ekonomi kita. Tentu ada yang dikorbankan sedikit dalam situasi emergency begini," jelasnya.


Ia menuturkan, hal ini hanya akan berlaku sementara. Jika perekonomian sudah membaik, maka rencana akan dikembalikan ke awal.


"Sampai kita normal nanti. Kalau dunia sudah normal, ekspor kita sudah normal, ya pelan-pelan kita kembali lagi. Siapa yang nyangka kayak begini?," pungkasnya.


(mkl/hen)