Jakarta - Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali melemah dan ditutup turun -47.03 poin ke level 4171.413 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6.8 triliun. Pemodal asing melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 647 miliar. Pelemahan di pengaruhi oleh hasil rapat The Fed yang mengisyaratkan
dukungan terhadap pengurangan stimulus perekonomian AS namun belum
jelas kapan akan dilakukan. Hal tersebut menyebabkan semakin liarnya
pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan menekan laju IHSG.
Sementara itu Presiden SBY dijadwalkan akan mengumumkan beberapa paket yang akan diumumkan hari ini antara lain buyback saham BUMN tanpa RUPS pelonggaran batas maksimum porsi investasi BUMN asuransi dan dana pensiun, revisi daftar aturan negatif investasi dan kenaikan penghasilan tidak kenapajak. Pemerintah menyiapkan amunisi penuh yang tidak sekedar untuk
meredam gejolak pasar, melainkan untuk mendorong sektor riil.
Indeks Dow jones semalam ditutup naik 66.19 poin ke level 14963.74 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 14.16 poin ke level 1656.96 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 38.92 poin ke level 3638.71. Penguatan dipengaruhioleh serangkaian data ekonomi yang dirilis antara lain jobless claim yangmenguat sebanyak 336.000 sedikit diatas ekspektasi analis 330.000 dan USmanufacturing menunjukan penguatan yang signifikan sejak bulan Maret. DataPMI China dan Eropa yang mengindikasikan pemulihan ekonomi Dunia jugamenjadi katalis penopang bursa wall st.Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerek mixed cenderung menguatterbatas pada kisaran 4000-4300. Cermati saham ANTM, INCO, ADRO, AALI,
LSIP, PTBA.
Corporate News
PTBA: Perseroan siap membeli kembali saham dipasar, jika memperoleh
persetujuan dari kementrian BUMN dan sesuai peraturan yang berlaku.
Perusahaan pertambangan batubara milik negara itu masih memiliki dana
buyback sebesar Rp 650 miliar.
WSKT: Perseroan meraih tambahan kontrak baru sebesar Rp 1 triliun pada
periode Juli- Agustus 2013. Dengan demikian , perseroan membukukan total
kontrak baru senilai rp 7 triliun, setara dengan 39% dari target tahun ini Rp
79 triliun.
ACES: Perseroan membidik penjualan Rp 2.2 triliun pada semester II-2013,
naik 29.41% dibandingkan periode saham tahun lalu sebesar Rp 1.77 triliun.
dukungan terhadap pengurangan stimulus perekonomian AS namun belum
jelas kapan akan dilakukan. Hal tersebut menyebabkan semakin liarnya
pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan menekan laju IHSG.
Sementara itu Presiden SBY dijadwalkan akan mengumumkan beberapa paket yang akan diumumkan hari ini antara lain buyback saham BUMN tanpa RUPS pelonggaran batas maksimum porsi investasi BUMN asuransi dan dana pensiun, revisi daftar aturan negatif investasi dan kenaikan penghasilan tidak kenapajak. Pemerintah menyiapkan amunisi penuh yang tidak sekedar untuk
meredam gejolak pasar, melainkan untuk mendorong sektor riil.
Indeks Dow jones semalam ditutup naik 66.19 poin ke level 14963.74 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 14.16 poin ke level 1656.96 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 38.92 poin ke level 3638.71. Penguatan dipengaruhioleh serangkaian data ekonomi yang dirilis antara lain jobless claim yangmenguat sebanyak 336.000 sedikit diatas ekspektasi analis 330.000 dan USmanufacturing menunjukan penguatan yang signifikan sejak bulan Maret. DataPMI China dan Eropa yang mengindikasikan pemulihan ekonomi Dunia jugamenjadi katalis penopang bursa wall st.Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerek mixed cenderung menguatterbatas pada kisaran 4000-4300. Cermati saham ANTM, INCO, ADRO, AALI,
LSIP, PTBA.
Corporate News
PTBA: Perseroan siap membeli kembali saham dipasar, jika memperoleh
persetujuan dari kementrian BUMN dan sesuai peraturan yang berlaku.
Perusahaan pertambangan batubara milik negara itu masih memiliki dana
buyback sebesar Rp 650 miliar.
WSKT: Perseroan meraih tambahan kontrak baru sebesar Rp 1 triliun pada
periode Juli- Agustus 2013. Dengan demikian , perseroan membukukan total
kontrak baru senilai rp 7 triliun, setara dengan 39% dari target tahun ini Rp
79 triliun.
ACES: Perseroan membidik penjualan Rp 2.2 triliun pada semester II-2013,
naik 29.41% dibandingkan periode saham tahun lalu sebesar Rp 1.77 triliun.
(dru/dru)
