Waterfront Securities: IHSG Berpeluang Menguat

Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis 22 Agustus 2013 ditutup melemah 1,11% pada level 4171, akibat berlanjutnya depresiasi rupiah. Namun saham komoditas mengalami kenaikan, sektor properti melemah. Investor asing melakukan net sell Rp887,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh membaiknya data manufaktur, initial claims dan perumahan. Jerman memimpin pertumbuhan manufaktur di area euro. Indeks PMI manufaktur area euro pada bulan Agustus berlanjut pada area ekspansi yaitu pada level 51,7, lebih baik dari estimasi 50,7 dan dari bulan sebelumnya 50,3. Sedangkan data manufaktur China secara tak terduga mengalami kenaikan. Menurut survey awal HSBC, indeks PMI manufaktur China naik pada level 50,1, lebih tinggi dibandingkan estimasi 48,2 dan dari bulan sebelumnya 47,7. Data manufaktur ini mendorong reli pada saham pertambangan. Data initial claims AS pekan lalu turun pada level terendah sejak November 2007, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja berlanjut memb aik. Harga rumah naik 7,7% YoY pada bulan Juni. Data leading indicators naik 0,6% pada bulan Juli, lebih baik dibandingkan estimasi yang sebesar 0,5%.Bursa Nasdaq sempat dihentikan perdagangannya selama tiga jam akibat komputer yang mengalami error. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan menguat. Bergerak pada kisaran level 4150 — 4220. Rekomendasi saham: BBCA, JSMR, ANTM, PGAS, BBNI, TINS, INCO.

(ang/ang)