Naikkan BI Rate Jadi Solusi Tahan Pelemahan Rupiah?

Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan terus melemah terhadap dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan salah satunya karena pemegang dolar enggan melepasnya karena suku bunga perbankan saat ini masih rendah.

Ekonom Standar Chartered Fauzi Ichsan mengatakan, salah satu solusi agar rupiah stabil adalah dengan kembali menaikkan tingkat suku bunga. Selain itu, alternatif mengurangi defisit bunga APBN juga perlu dilakukan agar bisa menekan angka pelemahan rupiah.


"Solusinya harus menaikkan suku bunga, alternatifnya mengurangi defisit bunga APBN," kata Fauzi saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (22/8/2013).


Dia menjelaskan, dengan mengurangi defisit bunga APBN, maka pertumbuhan impor juga bisa direm sehingga defisit neraca berjalan dan defisit anggaran juga bisa dikurangi. Hal itu bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi tekanan negatif rupiah saat ini.


"Dengan mengurangi defisit APBN, pertumbuhan impor juga bisa direm. Dengan impor direm, defisit neraca berjalan dan defisit anggaran juga bisa dikurangi. Akibatnya tekanan negatif terhadap rupiah juga berkurang," ujarnya.


Di sisi lain, kata dia, jika suku bunga kembali dinaikkan maka hal itu akan menimbulkan masalah likuiditas yang akan berdampak buruk terhadap bank-bank kecil.


"Ini dia, kalau suku bunga dinaikkan akan menimbulkan masalah likuiditas. Dan akan memukul bank-bank kecil dan menengah. Bank besar mungkin tidak akan bermasalah. Keseimbangan ini yang harus dijaga. Dalam kondisi seperti sekarang, apa pun solusi yang akan diambil, tidak akan manis," kata dia.


(drk/dru)