Dolar Rp 11.000, Mensos Sebut Tak Pengaruh ke Orang Menengah-Bawah

Jakarta - Nilai tukar rupiah saat ini anjlok. Dolar AS sudah menembus Rp 11.000, dan banyak pihak yang dirugikan dengan kondisi ini. Namun Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri membantah kondisi ini berdampak pada masyarakat menengah ke bawah. Pengaruh hanya dirasakan pengusaha besar.

"Kalau orang miskin itu pakai dolar saja pernah nggak? Kalau orang miskin apa yang mereka dapat itu produk nasional," kata Salim di tengah pemukiman pemulung di Jalan Lebak Bulus V, Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2013).


Menurut Salim, pengaruh paling dirasakan oleh pengusaha ekspor impor. Sementara itu, Salim melihat kelas menengah ke bawah bisa bertahan seperti krisis moneter pada tahun 1998 lalu.


"Yang berpengaruh itu yang sering bermain di ekspor dan impor. Saya pikir tidak berdampak karena di tahun 1998 mereka yang bertahan itu kelompok menengah ke bawah karena mereka berinteraksi dengan lokal semua," ujar Salim.


Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan 4 paket kebijakan untuk merespons situasi guncangan ekonomi yang terjadi saat ini. Pemerintah menilai penguatan rupiah sangat tergantung pada situasi eksternal yang tidak bisa dikontrol pemerintah.


(vid/dnl)