Harga Emas Lagi Meroket, Bukan Saatnya Beli Tapi Jual

Jakarta - Harga emas di pasar dalam negeri tengah meroket. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui divisi logam mulianya saja menaikkan harga hingga Rp 8.000 per gram. Apa yang sebenarnya terjadi?

Harga emas dalam negeri dipengaruhi oleh pergerakan emas internasional dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jika rupiah terus jeblok, maka emas bisa terus melambung.


"Faktor rupiah itu menjadi salah satu penentu harga emas dalam negeri," kata Analis Multilateral & Corporate Trainer PT. Millennium Penata Futures, Suluh A Wicaksono ketika berbincang dengan detikFinance, Kamis (22/8/2013).


Jika lihat pasar spot internasional, Suluh menjelaskan saat ini harganya US$ 1.365 per troy ounce. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar sudah berada di Rp 11.000.


"Jadi perhitungannya yang tadi troy ounce itu dijadikan gram dulu untuk kemudian di konversi ke rupiah dengan kurs Rp 11.000. Jika pasar spot stabil atau naik tipis dan rupiah yang jeblok ya sudah pasti harga emas melambung," paparnya.


Namun Suluh justru mengingatkan emas yang tengah melambung ini harusnya dijadikan skema untuk menjual emas yang dimiliki. "Tak hanya emas tapi jual juga dolar yang dimiliki. Kenapa? karena sudah pasti jebloknya rupiah ini nantinya akan diantisipasi oleh pemerintah," terangnya.


"Jadi sudah pasti jika BI dan pemerintah mengontrol rupiah dengan intervensi untuk lebih kuat maka harga emas akan turun hari selanjutnya. Namun jika emas masih naik ya sudah pasti nih karena permintaan yang tinggi," imbuhnya.


Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:



  • Pecahan 1 gram Rp 530.000

  • Pecahan 5 gram Rp 2.505.000

  • Pecahan 10 gram Rp 4.960.000

  • Pecahan 25 gram Rp 12.325.000


(dru/dnl)