First Asia: IHSG Berada di Area Negatif

Jakarta - Tekanan jual kemarin mulai redah setelah dalam empat sesi perdagangan terakhir IHSG mengalami koreksi hingga 11%. Kemarin IHSG berhasil rebound menguat moderat 43,465 poin (1,04%) di 4218,448. Namun dana asing masih keluar dimana kemarin mencapai Rp.897,89 miliar. Seiring dengan itu rupiah mengalami tekanan hingga Rp.11000/US dolar kemarin. Pelaku pasar kemarin mulai melakukan pembelian secara bertahap dan selektif.

Saham yang cenderung menguat yakni di sektor perbankan, semen, infrastruktur dan perkebunan. Sementara dari pasar saham global, sejumlah indeks saham utama terutama di zona Euro dan Wall Street masih bergerak volatile ditutup di teritori negatif. Pelaku pasar masih terfokus pada kemungkinan pengurangan stimulus oleh The Fed yang diperkirakan mulai September mendatang yang berpeluang menaikan tingkat bunga di negara adidaya tersebut. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam terkoreksi masing-masing 0,70% dan 0,58% menyusul respon atas hasil pertemuan The Fed Juli lalu yang tidak banyak memberikan insentif positif baru.


Minimnya insentif positif di tengah meningkatnya resiko pasar diperkirakan akan mendorong pergerakan IHSG cenderung di area negatif. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 4150 dan resisten di 4270.


IHSG : S1 4150 S2 4100 R1 4270 R2 4320


Saham Pilihan


KIJA 260-285 BoW, SL 255


TLKM 10500-11300 TB, SL 10300


PGAS 4975-5350 TB, SL 4900


ANTM 1250-1340 BoW, SL 1230


INCO 1860-1980 BoW, SL 1840


SMCB 2550-2700 TB, SL 2500


(dru/dru)