Harta Orang Terkaya di India 'Menguap' Rp 53 Triliun Gara-gara Rupee Anjlok

Jakarta - Orang terkaya di India, Mukesh Ambani, menderita kehilangan harta hingga US$ 5,6 miliar (Rp 53,2 triliun) menyusul anjloknya nilai tukar rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Total nilai kekayaan Mukesh pun anjlok 24%.

Komisaris Reliance Industries Ltd., operator kilang minyak terbesar di dunia, mulai kehilangan hartanya sejak 1 Mei lalu sejalan dengan mulai jatuhnya nilai tukar rupee. Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, pria berumur 56 tahun ini sekarang punya total harta US$ 17,5 miliar (Rp 166,25 triliun).


Dalam beberapa bulan terakhir ini rupee menjadi mata uang yang mengalami koreksi paling parah di antara mata uang negara lain. Semua ini terjadi gara-gara kabar The Federal Reserve yang akan mulai mengurangi stimulusnya mulai bulan depan.


Hal ini mendorong investor hengkang dari negara berkembang tersebut. Miliuner asal India ini banyak menyimpan aset dalam bentuk rupee ketimbang dolar, sehingga kekayaannya dengan mudah 'menguap' begitu saja.


"Situasi saat ini sudah tidak rasional. Rupee sedang melemah dan masih akan melemah lagi," kata Munesh Khanna, analis senior dari Grant Thornton LLP di Mumbai seperti dikutip dari Businessweek, Kamis (22/8/2013).


"Investor asing yang pegang saham-saham blue chip sedang menarik uangnya dari India. Ini yang jadi tekanan bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri," ujarnya.


Sejak 3 Juni lalu, investor asing sudah menarik dana US$ 3 miliar (Rp 28,5 triliun) dari pasar modal India. Indeks BSE Sensex jatuh 1,9% ke level 17.905,91 pada penutupan perdagangan kemarin.


Koreksi yang terjadi di pasar modal India itu merupakan kali keempatnya secara berturut-turut dengan total 7,6%, terparah sejak Juli 2009. Sementara nilai tukar rupee jatuh ke posisi terendahnya sepanjang masa di 64,55 per dolar AS.


(ang/dnl)