Berangkat dari perkembangan ekonomi dan infrastruktur kota Bogor seperti dibangunnya jalan tol Bogor Outer Ring Road, pengembang ini pun mulai menjalankan proyek superblok yang dikelilingi 3 pegunungan, Gunung Pancar, Gunung Salak dan Gunung Pangrango.
"Peluang tersebut membuat kami dari Gapura Kencana Abadi (GKA Land) tertarik membangun dan mengembangkan Bogor Icon sebagai sebuah proyek pioneer superblok terbaik dan terinovative di Bogor," kata CEO GKA Land, Dedi Setiadi, Minggu (13/10/2013).
Bogor Icon berlokasi di kawasan perumahan Bukit Cimanggu City, yang dapat di akses dari 2 exit tol yaitu, ruas BORR dan Jagorawi Bogor. Superblok ini dibangun di atas lahan 1,5 ha dengan 2 tahap pembangunan. Tahap pertama dan kedua dengan luas bangunan 41.000 m2 dan tahap ketiga 24.000 m2.
Superblok pertama di Kota Bogor ini memiliki central office tower, commercial and entertainment area, resort condotel, apartment, 10 meeting rooms, convention center, sky chapel pertama di Kota Bogor. Selain itu, juga dilengkapi dengan leisure pool, cabana (gazebo), children play ground, spa & wellness center, café & resto , serta supermarket.
GKA menggelontorkan investasi sebesar Rp 450 miliar untuk membangun superblok ini. Dedi mengatakan, GKA membidik kalangan pengusaha dan profesional yang memiliki gaya hidup modern, dan mendapatkan keuntungan dari properti yang dibelinya.
"Investasi GKA Land untuk Bogor Icon ini mencapai total Rp 450 milliar," kata Dedi.
Saat ini, GKA Land tengah menyelesaikan dan membangun Tower Bravia-Bogor Icon Condotel dengan total unit 340 unit. Tower ini akan dioperasikan sebagai hotel dengan hotel operator Best Western International yang merupakan world chain hotel operator dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2014.
Selain Condotel yang progres pembangunannya sudah dalam tahap topping off , GKA Land juga me-launching Tower Alpine - Apartment dengan total unit 212 unit dalam satu tower.
"Hari ini, selain topping off Tower Batavia, kami juga me-launching Tower Alpine untuk apartemen dengan sistem NUP (Nomor Urut Penjualan ) yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 200 NUP," kata Dedi.
(zul/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
