Sementara Wall Street akhir pekan lalu ditutup flat setelah mengalami rally sejak pertengahan Desember. Indeks DJIA dan S&P selama sepekan terakhir menguat masing-masing 1,6% dan 1,3% ditutup di 16478,41 dan 1841,40. Penguatan Wall Street sepekan terakhir ditopang sejumlah data ekonomi AS yang keluar yang mengkonfirmasi tren pemulihan ekonomi AS. Sedangkan IHSG sepekan terakhir menguat tipis 0,4% dan rupiah melemah 0,12% terhadap dolar AS ditutup di Rp.12260. Pergerakan IHSG sepanjang 2013 tidak sejalan dengan tren bullish pasar saham global menyusul memburuknya kondisi perekonomian domestik yang ditandai dengan pelemahan rupiah dan naiknya tingkat bunga.
IHSG sepanjang 2013 terkoreksi 2,4% dan rupiah anjlok hampir 27%. Disaat bersamaan indeks DJIA Wall Street menguat 26% (YTD). Memasuki perdagangan akhir tahun 2013, IHSG diperkirakan akan berpeluang melanjutkan penguatannya di tengah minimnya volume dan nilai transaksi. Penguatan terbatas terutama dipicu pembelian selektif atas sejumlah saham unggulan. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas dengan resisten di 4250 dan support di 4200.
IHSG: S1 4200 S2 4170 R1 4230 R2 4250
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
