Namun rupiah yang terus melemah atas dolar AS kembali menekan pergerakan harga saham yang sensitif interest-rate. Di sisi lain, kekhawatiran pengetatan likuiditas di China berdampak negatif bagi pergerakan harga saham pertambangan. Sementara Wall Street akhir pekan lalu melanjutkan penguatannya menyusul revisi angka pertumbuhan ekonomi AS 3Q13 menjadi 4,1% dari sebelumnya 3,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,3% dan 0,5% ditutup di 16221,14 dan 1818,32. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 2,9% dan 2,4%. Sebaliknya tren penguatan dolar AS telah menekan harga emas hingga anjlok 2,6% di USD1202,8/t.oz selama sepekan terakhir.
Memasuki perdagangan pekan ini yang ditandai dengan libur Natal, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas berpeluang rebound terbatas apabila rupiah berhasil menguat atas dolar AS. Nilai transaksi relatif tipis mengingat pekan ini sudah memasuki libur Natal dan akhir tahun. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas dengan resisten di 4250 dan support di 4150.
IHSG : S1 4150 S2 4110 R1 4250 R2 4280
Saham Pilihan
ITMG 29200-30600 TB, SL 28500
PGAS 4475-4600 BoW, SL 4400Next
(dru/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!