First Asia: IHSG Bergerak Terbatas

Jakarta -Akhir pekan kemarin IHSG gagal bertahan di atas 4200 menyusul berlanjutnya pelemahan rupiah dan kekhawatiran pengetatan likuiditas di China. IHSG ditutup di 4195,556 turun 36,424 poin (0,86%). Dilihat sepekan IHSG menguat tipis 0,5% dan rupiah melemah hingga 1,4% dari Rp.12081 (13/12) menjadi Rp.12245 (20.12). Penguatan tipis IHSG pekan kemarin terutama terimbas dari pasar global merespon positif keputusan The Fed mengurangi stimulus (tapering) USD10 miliar menjadi USD75 per bulan dan tetap menahan tingkat bunga acuannya di level saat ini 0,25%.

Namun rupiah yang terus melemah atas dolar AS kembali menekan pergerakan harga saham yang sensitif interest-rate. Di sisi lain, kekhawatiran pengetatan likuiditas di China berdampak negatif bagi pergerakan harga saham pertambangan. Sementara Wall Street akhir pekan lalu melanjutkan penguatannya menyusul revisi angka pertumbuhan ekonomi AS 3Q13 menjadi 4,1% dari sebelumnya 3,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,3% dan 0,5% ditutup di 16221,14 dan 1818,32. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 2,9% dan 2,4%. Sebaliknya tren penguatan dolar AS telah menekan harga emas hingga anjlok 2,6% di USD1202,8/t.oz selama sepekan terakhir.


Memasuki perdagangan pekan ini yang ditandai dengan libur Natal, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas berpeluang rebound terbatas apabila rupiah berhasil menguat atas dolar AS. Nilai transaksi relatif tipis mengingat pekan ini sudah memasuki libur Natal dan akhir tahun. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas dengan resisten di 4250 dan support di 4150.


IHSG : S1 4150 S2 4110 R1 4250 R2 4280


Saham Pilihan


ITMG 29200-30600 TB, SL 28500


PGAS 4475-4600 BoW, SL 4400Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!