OSO Securities: Indeks Cenderung Menguat

Jakarta -Pada perdagangan akhir pekan (19/12) IHSG terkena aksi profit taking pasca kenaikannya selama 3 hari berturut-turut. IHSG ditutup turun sebesar 0.86% ke level 4,195.55. Selain itu juga sentimen dari China, dimana pemerintahan China yang melakukan pengetatan likuditas ikut mewarnai pergerakan IHSG. Pelemahan IHSG dipimpin oleh sektor Pertambangan yang melemah sebesar 1.59%. Investor asing masih mencatatkan net buysebesar Rp2 miliar.

Pada akhir pekan bursa Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones kembali mencetak rekor tertinggi kembali atau menguat 0.26% di level 16,221.14, indeks S&P menguat 0.48% pada level 1,818.32, indeks Nasdaq juga menguat sebesar 1.15% berada pada level 4,104.74. Penguatan didorong oleh data GDP Growth Rate QOQ - Third Est berada di angka 4.1% atau di atas estimasi sebesar 3.6%. Hal tersebut membuat investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS.


Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderung menguat seiring bursa Asia yang dibuka rata-rata mengalami penguatan. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupaihanging man dan berada di area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatardengan histogram positif, indikator stochasticbergerak mendatar. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4143 - 4259 resistance.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!