Proyek pembangunan pabrik baja terintegrasi ini memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun (baru diresmikan). Pada tahap kedua, ini pabrik baja akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 6 juta ton per tahun guna mengantisipasi permintaan akan baja yang terus melonjak baik di pasar domestik maupun regional.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Irvan K Hakim mengatakan pendirian pabrik yang berlokasi di Cilegon ini salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
"Di tahun pertamanya, pabrik tersebut diharapkan bisa mencapai utilitas (realisasi produksi dari kapasitas) hingga 70-80%, equivalen 3 juta ton per tahun," kata Irvan dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12/2013)
Irvan berharap pertumbuhan permintaan baja dari sektor otomotif naik dari 7% pada tahun ini menjadi 20%. Hal ini didorong oleh pertumbuhan industri otomotif itu sendiri yang membutuhkan bahan baku baja.
Sementara itu, untuk semua sektor, Krakatau Steel saat ini menguasai 42% pangsa pasar baja di domestik. "Kalau pabrik baja ini selesai, (pangsa pasar) bisa sampai 60%. Tidak ada pabrik baja dengan pangsa pasar di atas 30%. Kita ini bagus," ujarnya.
Irvan juga menambahkan bahwa pendirian pabrk PT Krakatau Posco tidak bisa berdiri sendiri. "Hampir sebagian besar infrastruktur pendukung seperti energi listrik, air baku industri, dan pelabuhan dipenuhi oleh Krakatau Steel melalui anak-anak usahanya," kata Irvan.Next
(hen/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!