Saham Emiten Properti dan Perbankan Bakal Melambat Tahun Depan

Jakarta -Kinerja emiten di sektor properti dan perbankan diperkirakan bakal melambat di tahun depan. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) hingga ke angka 7,5% membuat perbankan berlomba-lomba menaikkan suku bunga kreditnya. Hal ini ikut menekan permintaan konsumen terhadap kredit perbankan.

"Tahun depan properti dan perbankan akan melambat pertumbuhannya. BI rate terus naik, bank kan jadi naikin suku bunga, orang pada mengurangi ambil kredit," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (24/12/2013).


Selain itu, Reza menyebutkan, sektor properti juga diperkirakan bakal melambat di tahun depan. Kebijakan BI soal Loan To Value (LTV), pelemahan rupiah menjadi bagian dari indikator melambatnya sektor properti di tahun depan.


"Ini imbas dari kebijakan BI soal LTV salah satunya, pelemahan rupiah juga," ujarnya.


Sementara itu, beberapa sektor yang justru bakal cerah di tahun depan adalah sektor konsumsi, media, dan perdagangan.


Adanya pemilu di tahun depan membuat permintaan di sektor media semakin tinggi.


Sedangkan sektor konsumsi dan perdagangan juga bakal meningkat tahun depan mengingat daya beli masyarakat yang semakin tinggi.


"Sektor media akan banyak permintaan tahun depan karena pemilu. Konsumsi dan perdagangan permintaan terus tinggi," cetusnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!