Impor Langsung dari AS, Tukang Tahu-Tempe Borong 5 Kontainer Kedelai

Jakarta -Para perajin tahu tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) hari ini mulai merealisasikan jatah impor kedelai yang mereka kantongi sebagai importir terdaftar (IT).

Hari ini, sebagian kecil atau sebanyak 108,5 ton setara 5 kontainer kedelai impor yang dipesan Gakoptindo, dari total izin 125.000 ton untuk tahun ini, sudah masuk di Terminal Penampungan Khusus (TPK) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.


"Baru 5 kontainer yang kita datangkan di tahap pertama ini sebanyak 108,5 ton," ungkap Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin kepada detikFinance di lokasi, Kamis (30/01/2014).


Kegiatan ini merupakan pertama kali dalam sejarah Gakoptindo sebagai sebuah koperasi para produsen tahu tempe bisa mengimpor langsung kedelai. Selama ini, mereka harus membeli dari importir, Aip sengaja mengundang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan.


"Kita undang pak menteri untuk datang ke sini karena ini pertama kali kita impor kedelai langsung," katanya.


Ia mengatakan, selanjutnya pada Februari akan datang 1.000 ton kedelai, kemudian pada Maret atau April ada 2.000 ton kedelai yang masuk lagi, dan seterusnya hingga mencapai jatah 125.000 ton kedelai hingga akhir 2014.


Ia juga menjelaskan, Gakoptindo sudah melakukan kontrak dengan eksportir kedelai di Amerika Serikat (AS) untuk 3 tahun ke depan sebanyak 375.000 ton kedelai. Setiap tahunnya Gakoptindo akan mendapat izin impor sebanyak 125.000 ton dari kementerian perdagangan.


Impor kedelai yang dilakukan Gakoptindo hanya sekitar 5% dari total kebutuhan kedelai di dalam negeri yang mencapai 2,5 juta ton per tahun. Dari total kebutuhan itu, sebanyak 2 juta ton kedelai harus dari impor dan sebanyak 500.000 ton dari kedelai lokal.


Menurut Aip, kedelai impor yang didatangkan Gakoptindo akan disebar ke beberapa wilayah di luar Jabodetabek. Ia mengakui kedelai impor yang didatangkan tak seberapa, namun setidaknya bisa disebar ke para perajin tahu-tempe di Indonesia.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!