Pedagang: Sulit Bedakan Beras Impor dan Lokal di Pasar

Jakarta -Perwakilan pedagang pasar merasa sulit membedakan beras impor dan lokal di pasar. Seperti yang ada di pasar induk Cipinang Jakarta Timur. Saat masuk di dalam pasar, beras impor sudah menyatu menjadi beras lokal.

"Kalau di pasar sulit membedakan. Itu sulit karena sudah dicampur. Itu yang punya penggilingan dan gudang yang melakukan jadi di pasar susah bedakan," kata Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran pada diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2014).


Pedagang di pasar hanya menerima beras saja. Tidak tahu menahu apakah itu beras impor atau bukan. Selain itu, saat terjadi kenaikan harga beras. Umumnya terjadi karena permainan dari pemilik modal dan gudang beras besar. Saat mereka menahan distribusi, terjadi kenaikan harga.


"Dari sisi harga, yang tentukan harga itu punya gudang dan banyak duit. Tahan dikit goyangnya (harga) dikit," sebutnya.


Ketika harga naik dan akan terjadi operasi pasar oleh Perum Bulog. Harga kembali normal. Padahal operasi pasar belum dilakukan. Hal ini menurutnya sering terjadi.


"Kalau Bulog keluarkan beras. Diajak rapat, belum operasi, harga kembali turun. Kami selaku asosiasi pedagang minta diajak stabilkan harga," jelasnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!