Mentan Suswono: Hapus Subsidi Pupuk, Distribusi dan Pengawasannya Susah

Jakarta -Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 18 triliun untuk subsidi pupuk. Namun pengawasan dan pendistribusian subsidi pupuk ini tidak mudah. Menteri Pertanian Suswono meminta subsidi pupuk dihapus dan dialihkan ke infrastruktur.

"Lebih baik subsidi pupuk itu dihapus, karena pendistribusiannya dan pengawasannya mudah. aApalagi pupuk subsidi hanya mencakup 30% petani di Indonesia," ujar Menteri Pertanian Suswono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2014).


Suswono mengatakan, beberapa negara ASEAN juga sudah tidak memberikan subsidi pupuk kepada petaninya. Sehingga harga pupuk ditentukan berdasarkan harga pasar.


"Mayoritas negara di ASEAN tidak memberikan subsidi pupuk ke petaninya, Vietnam, Kamboja saat saya ke sana dan saya tanya petaninya tidak ada subsidi pupuk ke mereka. Memang Malaysia masih beri tapi jumlahnya tidak banyak," ungkap Suswono.


Suswono menambahkan, dengan dihapuskannya subsidi pupuk, anggaran Rp 18 triliun dapat digunakan untuk hal lain untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.


"Jadi Rp 18 triliun itu dialihkan saja ke perbaikan irigasi yang masih banyak rusak, pemberian modal ke petani dan bunga rendah ke petani. Sehingga petani lebih mendapatkan manfaat lebih besar. Dan asal tahu saja, sebagian besar petani kita itu tidak menggunakan pupuk subsidi seperti urea, dia mupuk sendiri. Dan tumbuh-tumbuh sendiri tanamannya," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!