Punya Jet Pribadi Jadi Identitas Wajib Orang Terkaya?

Jakarta -Memiliki sebuah jet pribadi untuk seorang pengusaha tampaknya bukan hal yang luar biasa. Sudah banyak pengusaha kaya Indonesia yang memiliki pesawat jet pribadi. Seolah, ini jadi sebuah jati diri.

Sebut saja pengusaha Chairul Tanjung, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh. Mereka memarkirkan tunggangan mewahnya itu di bandara Halim Perdana Kusuma. Itu baru sebagian kecil pengusaha yang memiliki jet pribadi. Harga satu unit pesawat tentu tidak murah. Pastinya puluhan juta dolar, belum lagi ongkos perawatan, bahan bakar hingga bayaran untuk prmaugari dan pilot.


Salah satu pengusaha yang namanya baru-baru ini mencuat karena memberikan bantuan Rp 6 miliar untuk korban banjir Jakarta, Tahir, pun memiliki pesawat pribadi. Pesawat keluaran Embraer bertipe Legacy 600 dibelinya dengan harga mahal. Dia tidak berani menyebut berapa kocek yang harus dirogoh untuk pesawat mewah berkapasitas 13 penumpang ini.


"Cari saja di internet," kata Tahir kepada detikFinance saat perjalanan dari Manado di dalam pesawatnya, Rabu (29/1/2014).


Berdasarkan penelusuran di wikipedia, pesawat ini dibanderol dengan harga US$ 27,45 juta. Cukup lumayan untuk harga sebuah pesawat pribadi. Tahir memiliki 1 pesawat yang diproduksi tahun 2012 ini dan juga diparkirkan di Halim.


Uang yang harus dikeluarkan belum seberapa. Jika bepergian, ada uang yang juga harus dikeluarkan. Setidaknya, rata-rata pesawat jet pribadi memakan biaya US$ 8.000 per jam. Jika dirinci, biaya tersebut mencakup biaya beli bahan bakar avtur senilai US$ 4.000/jam, bayaran untuk pilot dan co pilot dan pramugari (bila diperlukan), serta biaya lainnya.


"Jadi kalau ke Manado 3 jam, pulang pergi 6 jam setidaknya US$ 50.000 biayanya," kata orang terkaya ke-12 versi Forbes ini.Next


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!