Agung Laksono Sebut Sulit Kurangi Orang Miskin di RI

Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengakui bukanlah hal mudah mengurangi tingkat kemiskinan di dalam negeri. Kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang berat di tahun 2014. Targetnya angka kemiskinan berkurang menjadi 8-10% tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan per September 2013 tercatat 28,55 juta orang atau 11,37%. Sebelumnya pada Maret 2013 tercatat 28,07 juta orang dengan demikian penduduk miskin di Indonesia bertambah sebanyak 480 ribu orang miskin.


"Kondisi ini diakui sangat sulit menembus dibawah angka 10%," kata Agung dalam situs resmi Kemenko Kesra, Minggu (2/2/2014). Hal tersebut diungkapkan Agung saat menyerahkan bantuan langsung Masyarakat (BLM) PNPM Kabupaten Boalemo dan PNPM Propinsi Gorontalo di Boalemo Sulawesi Utara.


Kenaikan jumlah penduduk miskin diduga disebabkan karena adanya inflasi yg tinggi sebesar 5,02% sebagai imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi pada Juni 2013. Selain itu juga karena kenaikan harga beras dan juga bencana alam.


Untuk Gorontalo, Agung berharap masalah indikator indeks kesejahteraan rakyat untuk Propinsi Gorontalo 43,5 dari skala 100 menjadi perhatian dimensi keadilan. Di antaranya masih banyaknya pengangguran, akses permodalan rendah dan rasio pengeluaran tinggi untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Begitupun pada indeks IKRAR Boalemo 38,30 % .


"Kondisi ini menjadi tantangan bersama untuk memaksimalkan program mengurangi kemiskinan, baik melalui BSM (bantuan siswa miskin), raskin serta PNPM," katanya.


Saat ini provinsi Gorontalo mendapatkan bantuan langsung masyarakat PNPM Mandiri Rp 108.46 miliar untuk 7 kabupaten, 5 kabupaten PNPM mandiri perdesaan dan 2 kota PNPM mandiri perkotaan.


Sementara untuk kabupaten Boalemo pada 2014 mendapatkan dana BLM sebesar Rp 15,4 milyar untuk 7 kecamatan. Selain menyerahkan BLM PNPM , Menko Kesra juga memberikan bantuan solar cell bagi masyarakat Boalemo daerah pemekaran baru.


(zul/mkl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!