"Stok beras di gudang Bulog itu cukup, di atas 2 juta ton, jadi tidak perlu impor," ujar Suswono di depan anggota DPR Komisi IV yang mempertanyakan mengapa Indonesia sampai impor beras dari Vietnam, di ruang Komisi IV DPR, Senin (27/1/2014).
Suswono mengatakan seandainya Indonesia kekurangan pasokan beras tentu keputusan impor harus diputuskan dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian. Selain itu, penugasan akan diberikan kepada Perum Bulog, bukan importir swasta.
"Kalau impor pun harus dibahas dalam rakor, dan kalaupun harus impor yang ditugaskan pasti Bulog bukan swasta, dan sampai saat ini tidak ada rekomendasi untuk impor," ujarnya.
Suswono mengakui saat ini Indonesia masih melakukan impor beras tetapi untuk jenis tertentu atau kebutuhan khusus seperti beras ketan, beras premium wangi. Impor beras semacam ini dilakukan oleh pelaku swasta.
"Tapi kita ada rekomendasi untuk impor beras, tapi beras khusus seperti beras menir, beras untuk diabet, beras ketan itu pun harus mempertimbangkan penyerapan dalam negeri," ujar Suswono.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
