Pada hari ini, harga minyak Brent sempat menyentuh US$ 49,92/barel atau yang terendah sejak Mei 2009. Setelah itu kembali di atas US$ 50/barel.
Untuk minyak jenis light sweet harganya US$ 47,2/barel atau yang terendah sejak April 2009. Pasar minyak masih lesu, dan tahun ini turun hampir 10% pada pekan ini.
"Harga minyak masih berisiko karena trennya turun," demikian analisa bank ANZ dilansir dari Reuters, Rabu (7/1/2015).
Harga minyak diperkirakan terus turun karena pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Bahkan seorang mantan eksekutif di perusahaan minyak, yaitu Nobuyuki Nakahara mengaku tak kaget bila harga minyak terus turun hingga uS$ 20/barel.
Penurunan harga minyak internasional ini mempengaruhi harga bensin, termasuk di Indonesia. Pemerintah merencanakan untuk menurunkan harga bensin premium dan solar.
(dnl/hds)