Dengan harga saham tersebut, maka perusahaan jamu itu bisa meraup dana sekitar Rp 810-990 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, investasi, dan pengembangan sistem teknologi dan informasi (TI).
"Tanggal efektif 5 Desember 2013. Bookbuilding 9-12 Desember 2013, dan listing 18 Desember 2013," kata Kresna Securities selaku penjamin emisi aksi korporasi ini, Senin (18/11/2013).
Sekitar 56% dana hasil initial publi offering (IPO) ini akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, sebanyak 42% untuk investasi, dan 2% sisanya untuk pengembangan sistem IT.
Sebagian dana yang sudah dialokasikan untuk investasi akan dipakai untuk membeli tanah sekitar 10 HA di Semarang. Di tanah barunya itu perseroan akan membangun pabrik baru untuk memproduksi produk Tolak Angin.
Dana investasi juga akan digunakan anak usaha perseroan, PT Muncul Mekar, untuk membeli tanah 18.000 meter persergi untuk membangun gudang barang jadi, dan sisanya untuk membeli mesin produksi oleh PT Semarang Herbal Indo Plant.
Saat ini masa penawaran awal saham perseroan sudah berlangsung hingga 29 November mendatang. Saham produsen Tolak Angin ini akan resmi dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2013.
(ang/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!