Selain itu, dengan banyaknya calon pasangan yang sebelum menikah mungkin sudah memiliki aset atau utang yang berhubungan dengan pembelian sebuah aset, misalkan rumah, apartemen ataupun kendaraan, maka keberadaan Perencanaan Keuangan yang baik dan benar serta kemungkinan dibutuhkannya perjanjian pisah harta menjadi meningkat.
Apabila tidak ingin menggunakan perjanjian pisah harta, sebaiknya apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan oleh calon pasangan? Antara lain sebagai berikut:
1. Buatlah Tujuan Keuangan Bersama
Kunci dari kesuksesan tidak hanya dalam berumah tangga tapi juga keuangan di dalam sebuah rumah tangga adalah masalah KOMUNIKASI. ]Apabila pasangan atau calon pasangan anda agak sensitif dalam membicarakan masalah keuangan dapat dilakukan dengan membuat daftar tujuan keuangan bersama.
Misalkan, anda bisa mulai membicarakan tempat tinggal setelah menikah, kapan kira-kira target anda bisa membeli tempat tinggal. Anda juga bisa membicarakan bagaimana anda akan membesarkan anak-anak dan ke mana mereka akan disekolahkan, atau tujuan tempat-tempat liburan yang ingin anda kunjungi bersama.
Tujuan-tujuan keuangan tersebut tentu memerlukan biaya di kemudian hari. Dengan mempunyai tujuan bersama anda bisa memulai suatu pembicaraan tentang keuangan keluarga tanpa harus menyinggung secara frontal.
Buat tujuan keuangan bersama dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Lalu cek progress dari tujuan keuangan tersebut apakah anda dan pasangan sudah on-track?Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!