Konglomerasi keuangan memang patut diawasi dengan baik. Tumbangnya konglomerasi keuangan bisa menyebabkan dampak yang sangat luar biasa.
Contohnya adalah yang dialami Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS). Akibat kebangkrutan Lehman Brothers, krisis keuangan global pada 2008 semakin menjadi-jadi.
Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Achmad Baiquni menilai, fungsi pengaturan dan pengawasan sektor keuangan secara terintegrasi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi.
"Pengawasan sektor keuangan secara terintegarasi itu sangat penting. Ancaman krisis kan tidak saja dari sektor perbankan, bisa juga dari sektor lain. Pengawasan terintegrasi yang dilakukan OJK tidak hanya mengawasi banknya saja, juga mengawasi anak perusahaannya. Ini penting," papar Baiquni dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (4/2/2014).
Menurutnya, langkah OJK yang melakukan pengawasan sektor keuangan terintegrasi sudah tepat karena perkembangan sektor keuangan sangat cepat. Terlihat dengan sudah banyaknya perusahaan konglomerasi di Indonesia yang menurut OJK sudah mencapai 32 perusahaan konglomerasi.
"Kalau tidak sejak sekarang, kapan lagi? Tanpa pengawasan terintegrasi, kondisi perekonomian Indonesia agak rawan dalam menghadapi krisis," ungkapnya.
Secara umum, Baiquni melihat prospek perekonomian Indonesia pada 2015 akan lebih baik dibanding 2014. Dia melihat upaya pemerintah yang akan memfokuskan pembangunan infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur akan membawa dampak ikutan yang besar terhadap bidang ekonomi lain. Ini peluang untuk peningkatan kredit menengah, kecil dan mikro," katanya.
(hds/hds)
