Jokowi Mau Bangun Pembangkit Listrik 35.000 MW, Butuh Dana Rp 1.000 Triliun

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dalam 5 tahun ke depan. Namun, proyek ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Dari hitungan kasar kita, pembangkit listrik 35.000 MW yang dibangun dalam 5 tahun ke depan membutuhkan dana sekitar Rp 1.000 triliun," ujar Direktur PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin kala ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).


Murtaqi mengatakan, dari total 35.000 MW tersebut, PLN akan mengambil porsi sebanyak 10.000 MW. Sisanya diserahkan ke pihak swasta atau Independent Power Producers (IPP).


"Ini sesuai dengan rencana pembangunan pembangkit listrik 2013-2022. Kita akan mengambil porsi 10.000 MW, ditambah 3.000 MW yang sudah jalan di luar proyek 35.000 MW. Jadi total PLN akan bangun 13.000 MW dalam 5 tahun ke depan," jelasnya.


Murtaqi menambahkan, tahun ini PLN akan menggelontorkan dana sekitar Rp 50 triliun untuk pembangunan berbagai proyek kelistrikan. Mulai dari pembangkit listrik, jaringan transmisi, sampai jaringan distribusi listrik.


"Tahun ini capex (belanja modal) kami sekitar Rp 50 triliun. Untuk mewujudkan 13.000 MW tambahan pembangkit listrik milik PLN dalam 5 tahun ke depan ini, tentunya kami harus memutar otak untuk menambah kemampuan dari sisi pendanaan," tutur Murtaqi.


(rrd/hds)