Pengakuan Menteri Susi yang Mengundang Gelak Tawa

Jakarta -Selain berbicara pemberantasan praktik illegal fishing, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan kehidupan pribadinya di Haul ke-5 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pengakuan Susi mendapatkan respons tepuk tangan hingga gelak tawa puluhan peserta yang hadir.

"Ibu saya muslim, tetapi juga kejawen karena suka bikin bubur merah dan putih," kata Susi di Kediaman Mahfud MD, Jalan Dempo 3, Matraman, Jakarta, Rabu (7/01/2014).


Tidak berhenti sampai di sana, cerita berlanjut, dan Susi mengakui dirinya pintar membaca huruf Arab gundul dan membuat kaligrafi huruf Arab.


"Setiap tahun saya ke pesantren. Saya bisa baca Arab gundul dan bisa membuat kaligrafi sangat cantik. Tetapi saya belum bisa menjalankan kewajiban agama dengan baik. Lebih penting bikin mesjid daripada naik haji," imbuhnya.


Tidak hanya bisa membaca huruf Arab gundul dan membuat kaligrafi, Susi juga suka membaca berbagai macam buku dari mulai Das Capital karya Karl Marx, hingga Adam Smith.


"Saya baca Das Capital, Adam Smith, dan Khalil Gibran," katanya.


Sayangnya ada satu kekurangan yang dimiliki Susi. Dia mengakui, jika gaya berbahasa Indonesianya masih cukup kurang, karena terbiasa berbahasa Inggris.


"Saya mencoba bahasa Indonesia lebih baik, tetapi tidak mudah. Selama bertahun-tahun bekerja, kadang-kadang kehabisan kata," curhat Susi.


(wij/dnl)