Tiru Kanada dan Norwegia, 30 Kapal Pelni dan 286 Kereta Akan Pakai BBG

Jakarta -Pemerintah akan mengadopsi pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) seperti di Kanada dan Norwegia, agar dapat digunakan sebagai bahan bakar lokomotif penarik kereta dan kapal laut. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program bauran energi yang murah dan ramah lingkungan.

"Kapal dan kereta rencana mau pakai gas. BBG sudah dipakai untuk kereta di Kanada dan kapal di Norwegia. Ini efisien," kata Direktur Gas Badan Pengatur Hilir Kegiatan Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto di Batam, Kamis (19/2/2015).


Djoko mengatakan, tahap awal pemerintah akan melakukan uji coba terhadap lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan kapal laut milik PT Pelni (Persero).


"KAI dan Pelni akan sediakan kapal dan kereta. PGN atau Pertamina yang sediakan fasilitas pengisian (BBG). Perhubungan Laut sediakan pelabuhan yang bisa dipasang SPBG, dan kita (pemerintah) sediakan konverter kit," jelasnya.


Nantinya kata Djoko, angkutan kereta dan kapal laut memang harus memakai energi alternatif, khusus untuk angkutan kapal. Regulasi internasional telah mensyaratkan pemakaian bauran energi alternatif seperti gas bumi.


"Untuk kapal ada peraturan internasional baru, bahwa kapal Indonesia enggak bisa ke Eropa karena masih pakai solar. Regulasi yang baru menyebutkan 70% bahan bakar kapal harus pakai LNG, kalau enggak gini, kita hanya bisa berlayar ke ASEAN saja," ujarnya.


BPH Migas menargetkan sebanyak 286 lokomotif, 50 kapal perintis hingga 30 kapal Pelni akan terpasang konvertir kit untuk mendukung pemanfaatan energi gas. Proses koversi bahan bakar tersebut akan dilakukan secara bertahap.


"Sebanyak 286 lokomotif bisa dikonvert pakai gas, kemudian ada 50 kapal perintis, dan Pelni ada 30 kapal," ujarnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com