Menteri ESDM Selesaikan Pasokan Gas Pembangkit Listrik Yang Buntu 3 Tahun

Batam -Menteri ESDM Sudirman Said berhasil menuntaskan kesepakatan pasokan dan harga gas untuk 2 pembangkit listrik baru di Tanjung Uncang, Batam, yang selama ini menemui jalan buntu.

Rapat koordinasi yang digagas oleh Sudirman akhirnya memperoleh kata sepakat. Padahal pembahasan atau rapat pada pemerintahan sebelumnya sudah digelar 129 kali. Ratusan rapat penentuan harga dan pasokan gas tersebut telah berlangsung sejak 3 tahun lalu.


"Itu sekitar 3 tahun. Itu sampai 129 digelar rapat. Ini nggak selesai-selesai karena ego sektoral tinggi. Masing-masing selamatkan kepentingan," kata Sudirman di Batam, Rabu (18/2/2015).


Lanjut Sudirman, persoalan yang berlarut-larut sebetulnya bisa diselesaikan, ketika pemimpin tinggi masing-masing perusahaan dan regulator bertemu dalam sebuah meja.


"Pemimpin harus duduk bersama, akhirnya semua ngalah. Ini nggak ujug-ujug tapi kita kondisikan. Koordinasi sama dengan kerendahhatian. Satu-satu didatangi, diajak ketemu," jelasnya.


Di tempat yang sama, Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja menjelaskan, pembangkit yang akan dialiri gas adalah PLTG 2 x 30 Mega Watt (MW) yang dibangun oleh PT Universal Batam Energy, dan PLTGU 2 x 40 MW yang dibangun oleh PT PLN Batam. Kedua pembangkit listrik tersebut telah selesai tinggal menunggu pasokan gas.


"Diputuskan bagaimana dibangun dengan menghubungkan jaringan gas. Di sana ada PetroChina. Jangka panjang pasokan gas dari West Natuna Transportation System ke Tanjung Uncang dibangun oleh Premier," jelasnya.


(feb/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com