Harga Beras Naik, Pedagang Warteg Ini Pilih Tutup Sementara

Jakarta -‎Harga beras naik 30% dalam beberapa hari terakhir sejak 9 Februari 2015. Kondisi ini berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat terutama pelaku industri kecil bidang kuliner seperti warung tegal (warteg).

‎Hidayat, pengelola warteg di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan mengaku harus mengurangi jam buka wartegnya bahkan harus menutupnya di akhir pekan. "Kalau Sabtu - Minggu kita sementara tutup dulu. Biasanya mah selalu buka," jelas dia,‎ di Warteg miliknya, Sabtu (21/2/2015).


Ia mengungkapkan, langkah ini diambil lantaran tingginya biaya poduksi setelah harga beras mengalami kenaikan sangat signifikan. Menurutnya, bila dipaksakan buka, maka dirinya akan mengalami kerugian.


"Sabtu Minggu itu tetap buka tapi tipis untungnya, karena yang dateng kan lebih sedikit. Tapi kalau harga beras jadi seperti sekarang, ya itungannya jadi nggak masuk. Jadi mendingan kita tutup dulu sementara," ujar pria berambut keriting tersebut.


Ia mengatakan, tidak mau mengikuti langkah yang diambil pengusaha warteg lainnya dengan mengurangi ukuran lauk yang dijual. Menurutnya, hal tersebut akan menambah pekerjaan baginya.


"Ngecilin ukuran itu kan berarti kita kerja lagi. Belum lagi nanti orang kapok karena dianggapnya kita curang, ukuran lauk dikurang-kurangi. Jadi mending tutup aja lah sementara. Hitung-hitung kita dikasih waktu istirahat," tutupnya sembari bercanda.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com