Begini Cara Pemerintah Melawan Mafia Beras

Jakarta -Pemerintah menyikapi serius persoalan mafia beras yang ada di Indonesia. Beberapa langkah antisipasi akan dibuat untuk melibas mafia tersebut.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan koperasi sebagai penyalur beras dari Perum Bulog. Hal ini dikemukakan Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga.


"Urusan beras nggak beda jauh sama urusan pupuk bersubsidi. Kita dikasih kesempatan oleh Mendag dan Mentan, bagaimana koperasi bisa berperan dalam penyaluran," ungkap Puspayoga di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Selama ini, lanjut Puspayoga, beras dari Bulog sering dioplos oleh pedagang. Akibatnya, terjadi permainan harga dan masyarakat sulit mendapatkan beras dengan harga terjangkau.


"Di Indonesia banyak terjadi pengoplosan. Itu biasanya subsidinya dioplos. Jadi namanya subsidi oplos. Kemudian dijual ke pasar dengan harga pasar," jelasnya.


Dengan koperasi, menurut Puspayoga, praktik seperti yang dilakukan oleh mafia beras dimungkinkan tidak terjadi. Sebab koperasi punya prinsip utama dalam pemenuhan anggota.


"Koperasi tentunya akan memenuhi kebutuhan anggota sendiri. Tidak akan terjadi yang namanya mafia beras. Ini kan kita melawan mafia. Saya yakin banyak spekulan yang bermain selama ini," paparnya.


Puspayoga akan segera merampungkan data koperasi dengan kesiapan penuh ikut dalam sistem ini agar kebijakan segera dapat dijalankan.


"Pemerintah sudah berupaya bagaimana penyaluran beras itu bisa diberikan kepada koperasi pasar yang sudah siap. Mereka yang sudah siap akan menyalurkan beras Bulog ini," sebutnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com