Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang Anjlok 50%

Jakarta -Pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur berkurang cukup signifikan hingga 50%. Kondisi ini menjadi penyebab langsung lonjakan harga beras di Jakarta selam 10 hari terakhir rata-rata naik hingga 26%-30%

Pihak pengelola Pasar Induk Cipinang mencoba menjelaskannya. Kepala Bagian Pengembangan PT Food Station Tjipinang Jaya Heri Muchtarsid mengungkapkan di Januari 2015 rata-rata pemasukan beras ke Pasar Induk Cipinang sebesar 3.000 ton/hari. Lalu pada Februari, pasokan beras yang masuk ke pasar yang jadi barometer harga beras di Jakarta ini berkurang signifikan hanya 1.500 ton/hari atau turun 50%.


"Turun 50% dibandingkan bulan Januari lalu," kata Heri kepada detikFinance di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (20/02/2015).


Turunnya pasokan beras yang masuk di Pasar Induk Cipinang diduga karena ada masalah produksi beras dan belum meratanya produksi padi di beberapa sentra padi.


Menurut sebaran, 60% kebutuhan beras DKI Jakarta berasal dari Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) 20%, Jawa Timur (Jatim 3%), sisanya sebesar 17% berasal dari daerah antar pulau seperti dari Lampung dan sebagian kecil dari Sulawesi.


"Kemarin diinformasikan masa tanam mundur sehingga panen mundur," katanya.


Ia memperkirakan dari informasi yang masuk panen baru terjadi di Maret 2015. Ia memperkirakan stok dan harga beras kembali akan normal pada Maret 2015.


"Maret 2015 baru akan panen. Memang sekarang kondisinya (pasokan) sangat kritis," sebutnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com