Rabu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, tetapi pada saat bersamaan Jokowi juga memberhentikan sementara pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Selain itu, Jokowi juga menunjuk mantan ketua KPK Taufiqurrachman Ruki, deputi pencegahan KPK Johan Budi, dan pakar hukum pidana Indriyanto Seno Adji sebagai PLT pimpinan (KPK).
"Kami menilai keputusan itu adalah aksi untuk menurunkan tensi yang sedang memuncak antara KPK dan Polri. Tidak diragukan lagi bahwa pasar saham akan menyikapi keputusan tersebut dengan positif," kata Kepala Riset Mandiri Sekuritas, John Rachmat, dalam risetnya, Jumat (20/2/2015).
"Kami melihat investor asing menilai polemik KPK vs POLRI adalah hal minor yang entah bagaimana sudah berlalu dengan penurunan pasar saham yang sedikit," tambahnya.
Joh menambahkan, pelaku pasar masih harus memantau perkembangan antara KPK-Polri ini. Pasalnya, selain Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, dua komisioner KPK lain juga sedang berada dalam tahap investigasi untuk satu atau lebih kasus pidana.
Selain itu, sebanyak 21 pegawai juga sedang diinvestigasi Polisi karena mereka memiliki senjata api yang izinnya sudah kadaluarsa.Next
(ang/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
