"Jadi yang dilakukan oleh Bulog adalah operasi pasar langsung ke masyarakat untuk memberikan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ungkap Gobel saat di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Penjualan dilakukan oleh beberapa orang petugas Bulog. Beras disediakan per 5 kg dengan pembelian maksimal 20 kg. Harga beras medium dipatok Rp 7.400/kg, sementara beras premium dibanderol Rp 9.000/kg.
Menurutnya, bila operasi pasar dilakukan ke pedagang, seringkali terjadi kecurangan. Karena untung dari penjualan beras dengan harga yang ditetapkan pemerintah sangat kecil.
"Ini beras operasi, kalau pedagang jual dia harus jual dengan harga pemerintah. Keuntungannya nggak ada," tegasnya.
"Bahkan ketika saya lakukan sidak, ada beras Bulog yang dioplos ke merek dagang lain dan dijual ke daerah lain," sambungnya.
Ke depan, akan dilakukan evaluasi terkait penyaluran beras. Mulai dari pemilihan lokasi operasi hingga pedagang yang selama ini sebagai penyalur. Selanjutnya dibuatkan sistem distribusi yang baru.
"Saya sudah minta Dirut Bulog untuk audit (evaluasi) secara total," tukasnya.
(mkl/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
