Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan Indo Tambangraya, Jumat (20/2/2015), turunnya laba itu sejalan dengan berkurangnya penjualan bersih alias omzet perusahaan di akhir 2014.
Omzet perusahaan tambang ini tercatat US$ 2,17 miliar sepanjang 2014, turun dibandingkan omzet tahun lalu pada periode yang sama sebesar US$ 1,94 miliar. Harga jual batubara yang rendah jadi penyebabnya.
Setelah dipotong beban usaha, laba kotor emiten berkode ITMG juga turun menjadi US$ 408 juta dari sebelumnya US$ 483 juta di akhir 2013.
Penurunan juga terjadi di aset perusahaan, dari US$ 1,32 miliar di 2013 menjadi US$ 1,3 miliar di akhir tahun lalu. Dalam satu tahun terakhir, harga saham ITMG bergerak dari Rp 28.100 di awal Januari 2014 menjadi Rp 15.375 di akhir Desember 2014, anjlok 45,3%
Pada perdagangan hari ini, harga saham ITMG berada di Rp 18.325 per lembar, turun 100 poin (0,54%). Sebanyak 1.423 lot sahamnya ditransaksikan 351 kali senilai Rp 2,6 miliar.
(ang/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
