Gandeng Kuba, RI Belajar Cara Genjot Produksi Gula

Jakarta -Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng pemerintah Kuba dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan nasional dalam mencapai target swasembada pangan dalam 3 tahun.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Hari Priyono menjelaskan dipilihnya Kuba sebagai mitra dalam kerjasama ini adalah karena pengalamana negara yang pernah dipimpin Fidel Castro ini dalam membangun kembali industri gulanya dari keterpurukan.


Keberhasilan Kuba dalam mengembangkan varietas tanaman tebu yang mampu menghasilkan gula dengan kadar gula hingga dua kali lipat ketimbang tebu yang ada di Indonesia.


"Mereka (Kuba) menawarkan teknologi yang mereka punya tentang gula. Rendemen mereka 12% lebih. Sementara rendemen tebu di Indonesia hanya sekitar 7,25%," ujar Hari usai acara penandatanganan kerjasama pengembangan pertanian Indonesia-Kuba di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (18/3/2015)


Dengan kerjasama ini, diharapkan Indonesia bisa mendapat keuntungan berupa alih teknologi dalam hal budidaya tanaman tebu hingga teknologi pengolahan di pabrik-pabrik gula yang dimiliki Kuba sehingga Indonesia bisa meningkatkan produksi gulanya secara signifikan.


"Kalau buat tebu kemungkinan transfer teknologi, tidak hanya tentang pabrik tapi juga varietas-varietas unggul tebu mereka," jelasnya.


Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi gula nasional di 2014 hanya 2,58 juta ton. Dengan jumlah rendemen per batang tebu yang lebih tinggi diharapkan pertanian tebu dan industri gula tanah air bisa berproduksi dengan lebih efisien.


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com