Terbesar di Dunia, Potensi Gas Batu Bara RI Belum Dilirik Investor

Jakarta -Indonesia tidak hanya kaya dengan produksi gas bumi saja, tapi juga punya potensi gas yang berasal dari batu bara atau Coal Bed Methane (CBM), yang jumlahnya lebih dari 400 triliun kaki kubik (TCF). Indonesia menjadi salah satu pemilik potensi CBM terbesar di dunia.

"Sampai sekarang investasi CBM belum terlalu besar, kita butuh investor lebih banyak lagi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, ditemui di kantornya, Plaza Centris, Rabu (18/3/2015).


Wiratmaja mengatakan, sayangnya investor belum terlalu minat mengembangkan CBM di Indonesia. Penyebab utamanya karena aturan terkait CBM khususnya Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2008 merupakan turunan dari aturan migas. Sehingga CBM disamakan dengan eksplorasi gas bumi.


Padahal CBM berbeda sekali dengan teknik pengeboran gas konvensional atau gas bumi. Karena, pengeboran sumur CBM tidak terlalu dalam, dan tekanan gasnya juga tidak terlalu besar seperti tekanan pada gas bumi.


"Karena disamakan pengeboran CMB dengan gas konvensional, membuat investasi pengeboran sumur CBM menjadi sangat mahal. Biayanya menjadi US$ 1,2 juta-US$ 1,5 juta per sumur, padahal di Australia biaya ngebornya hanya US$ 600.000 saja per satu sumur CBM, Makanya investor kurang minat," ungkap Wiratmaja.


Agar investor tertarik investasi di CBM, pemerintah akan segera mengeluarkan aturan baru tahun ini terkait CBM dalam bentuk Peraturan Presiden.


"Akan kita keluarkan aturan khusus terkait CBM, jadi investor makin tertarik, jangan lagi disamakan dengan aturan ngebor gas bumi," katanya.


Menurutnya, akan sangat sayang bila CBM di Indonesia tidak dikembangkan. Padahal potensi CBM Indonesia salah satu yang terbesar di dunia, mencapai 400 TCF.


"Sekarang yang sudah produksi baru VICO, itupun produksinya hanya 0,6 mmscfd (juta kaki kubik) masih jauh dari potensi 400 TCF. Baru setelah CBM Indonesia kembangkan juga shale gas seperti di Amerika Serikat," tutupnya.


(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com