First Asia: IHSG Fluktuatif dalam Rentang Lebar

Jakarta - IHSG akhir pekan berhasil menguat signifikan ditopang sentimen positif dari pasar saham global dan kepastian rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam pekan ini. IHSG ditutup di 4760,744 menguat 153,081 poin atau 3,3% setelah sehari sebelumnya terkoreksi 1,92%. Namun selama sepekan terakhir IHSG terkoreksi 2,15%. Koreksi tersebut terutama dipicu keluarnya dana asing dari pasar saham. Net selling asing sepekan terakhir mencapai Rp.9,17 triliun meningkat dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp.5,07 triliun.

Aksi jual asing di pasar saham terutama dipicu kekhawatiran The Fed mengurangi program stimulusnya yang bisa berdampak pada susutnya likuiditas di pasar. Kondisi ini juga turut menekan nilai tukar rupiah/US dolar yang pada awal pekan lalu sempat menembus level psikologis Rp.10.000/ US dolar.


Sentimen negatif dari eksternal tersebut juga terlihat dari koreksi yang terjadi di sejumlah indeks saham utama dunia lainnya. Indeks S&P dan DJIA di Wall Street sepekan kemarin terkoreksi 1,01% dan 1,17%. Di kawasan Asia, indeks Hang Seng terkoreksi 2,81%, indeks Nikkei 1,48% dan ST Singapur turun 0,73%. Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, peluang penguatan IHSG akan diwarnai aksi ambil untung. Kondisi perekonomian global dan domestik yang kurang kondusif membuat resiko pasar turut meningkat. Langkah BI yang menaikkan tingkat bunga acuan menjadi 6% dan kecenderungan kenaikan inflasi bisa memangkas proyeksi pertumbuhan laba emiten sektoral tahun ini.


Dengan gambaran makro ekonomi yang kurang kondusif tersebut, pergerakan IHSG cenderung berfluktuatif dalam rentang lebar. Hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di 4725 dan resisten di 4810 dengan kecenderungan rawan terkoreksi.


IHSG : S1 4725 S2 4660 R1 4810 R2 4845


Saham Pilihan


PGAS 5100-5400 BoW, SL 5000


CPIN 4600-4900 Buy, SL 4350


CTRP 1260-1340 TB, SL 1230


LPKR 1620-1700 TB, SL 1600


WSKT 860-920 TB, SL 840


KIJA 340-354 BoW, SL 325


(dru/dru)