Meski Sempat Diterjang Badai, Tol Laut Bali Selesai Lebih Cepat Dari Target

Jakarta - Proyek jembatan tol atas laut Bali dibangun lebih cepat dari jadwal. Padahal, proyek tersebut terhitung sulit dibangun apalagi sempat diterjang beberapa rintangan.

Public Relation Officer PT Jasa Marga Bali Toll, Drajad Suseno mengungkapkan, pembangunan tol ini cukup sulit, karena dibangun di atas laut, terlebih untuk paket 2 yang mana 100% berada di atas laut. Menurut Drajad, kesulitannya ialah memobilisasi material dan alat berat menuju proyek jika terjadi air surut.


"Yang pertama yang kesulitan kita itu ada di air pasang surut, Jadi pada saat menghadapi air pasang, seluruh kontraktor itu mendistribusi material ke laut. Terutama paket 2 yang 100% ke laut," kata Drajad saat dihubungi detikFinance akhir pekan lalu.


Dalam pembangunan proyek ini, menurut Drajad, air pasang bisa terjadi 5-7 jam, sisanya air surut. Selain itu, pembangunan pun dipengaruhi oleh adanya cuaca dan curah hujan yang tinggi.


Drajad mengatakan, proyek tol sepanjang 12,7 km ini pun pernah terkena imbas badai kiriman dari Australia sata minggu ke 56 pembangunan. Badai yang oleh masyarakat Bali dikenal dengan sebutan Mbah Rusty ini pun sempat menghambat pembangunan.


"Alasannya 1, badai Mbah Rusty. Di samping kemarin curah hukan yang tinggi dan angin kencang, dua bulan itu sangat menganggu sekali. Karena yang paket 2 itu 100% di atas laut," kata Drajad beberapa waktu lalu.


Lalu mengapa proyek ini bisa dikerjakan dengan sangat cepat ditengah rintangan dan persoal-persoalan tersebut? Drajad mengatakan, tanpa menggunakan teknologi yang khusus, pembangunan dibagi atas 4 paket, sehingga proyek bisa cepat diselesaikan.


"Dua belas km jalan ini dibagi atas 4 paket, itu salah satu upaya mempercepat," katanya.


Selain itu, para kontraktor proyek pun bekerja 24 jam mengerjakan jembatan tol senilai Rp 2,4 triliun ini.


"Di samping itu, untuk pekerjaan tertentu bisa dikerjakan 24 jam, itu kayak pemancangan, pemasangan lantai jalan (slab) juga bisa dikerjakan 24 jam. Atau penyambungan antar slab bisa dilakukan 24 jam," tutupnya.


(zul/ang)