Sofjan yang terang-terangan mendukung penyesuaian harga BBM dari jauh-jauh hari, mengaku proses menuju penyesuaian harga BBM yang ideal sudah terlalu panjang bahkan berlarut-larut.
"Kita diskusi 2 tahun dengan BBM. Sudah hilang momentum. Kita sudah capek. Semoga naik nanti sore," ucap Sofjan di Kantor Pusat Apindo, Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (17/6/2013).
Menurutnya, disamping terlalu lama proses pembahasannya, momentum kenaikan harga premium dan solar sudah tidak tepat. Indonesia saat ini tengah dikepung dari dampak kelesuan perekonomian global seperti harga saham dan nilai tukar rupiah yang anjlok.
"Yang jadi pusat pertumbuhan kita menurun semua. Investasi menunda. Multiplier effect dulu pelan-pelan jadi negatif. Ini bahaya kalau terus negatif," tambahnya.
Untuk menghadapi kondisi ini, pengusaha pun berusaha mengurangi beban karyawannya dengan jalan menaikkan upah. Namun tentu ini akan berdampak terhadap beban perusahaan.
"Buruh tidak usah ribut kalau mau masuk politik. Kita seharusnya yang menderita karena cost naik. Kita akan pikirkan kenaikan upah. Kita harus membantu," tegasnya.
(feb/dru)
