Kisah Pedagang Kerak Telor yang Sumringah Ada 'PRJ Monas'

Jakarta - Gelaran pesta rakyat ala Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 Provinsi DKI Jakarta atau 'PRJ Monas' yang diselenggarakan di silang Monas, Jakarta banyak membawa berkah bagi para pedagang asongan seperti pedagang kerak telor.

Bayangkan saja, pedagang kerak telor ini mampu meraih omzet hingga Rp 2 juta per harinya. Angka itu jauh lebih tinggi dari perolehan di hari biasa yang hanya Rp 300 ribu per hari.


"Kita omzet seharinya bisa sampai Rp 2 juta. Kalau biasanya sih paling Rp 300 ribu. Ini berkah buat anak betawi," kata Ipul (26), penjual kerak telor asal Buncit 10, Mampang Prapatan 14, Jakarta Selatan, saat disambangi detikFinance di acara Pekan Produk Kreatif Daerah 2013, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (16/6/2013).


Ipul menyebutkan, satu porsi kerak telor ayam dihargai Rp 15 ribu per porsinya. Sementara untuk kerak telor bebek harga per porsinya Rp 18 ribu.


"Harga per porsi ada 2, kalau pakai telor ayam Rp 15 ribu, kalau telor bebek Rp 18 ribu. Bedanya telor bebek lebih gurih," kata Ipul.


Dia menjelaskan, pesta rakyat ini merupakan berkah bagi semua lapisan masyarakat terutama warga Jakarta karena bisa terus melestarikan makanan khas Jakarta seperti kerak telor ini.


"Bagus ini namanya pesta rakyat. Cukup ramai dan masyarakat antusias ke Monas dibanding PRJ mahal. Berkah buat warga Betawi," ujarnya.


PPKD 2013 merupakan embrio dari Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas yang rencananya akan lebih disiapkan lebih baik lagi tahun depan. Munculnya 'PRJ Monas' ini sebagai jawaban dari sarana mendukung UKM di Jakarta. PPKD 2013 berlangsung hanya 3 hari dari 14-16 Juni 2013, ditutup sore ini.


(hen/hen)