Pembangunan Gedung Tertinggi Dunia Milik Pangeran Arab Berjalan Sesuai Rencana

Riyadh - China akan punya gedung tertinggi di dunia bernama Sky City One yang akan dibangun hanya dalam 90 hari. Tak mau kalah, Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi yang sudah lebih dulu ingin membangun gedung tertinggi di dunia angkat bicara.

Keponakan Raja Abdullah dari Arab Saudi itu mengatakan, pembangunan calon gedung tertinggi di dunia miliknya sedang berjalan sesuai rencana. Memang, sudah lama Alwaleed mengumumkan pembangunan Kingdom Tower yang tingginya akan melampaui gedung tertinggi di dunia saat ini Burj Khalifa.


Burj Khalifa yang terletak di Dubai itu mempunyai tinggi 830 meter. Sedangkan Kingdom Tower rencananya akan menjulang hingga 1.000 meter alias 1 km.


"Pembangunan menara tertinggi di dunia senilai SR 4,6 miliar (Rp 12,2 triliun) berjalan sesuai rencana," kata Alwaleed dalam rapat dewan direksi Jeddah Economic Company (JEC) keempat di Riyadh, seperti dikutip dari Arabnews, Selasa (18/6/2013).


Seperti terlihat di foto, Alwaleed sebagai Komisaris Utama Kingdom Holding Company (KHC), memimpin rapat dewan direksi Jeddah Economic Company (JEC) keempat di Riyadh.


Hadir dalam rapat tersebut adalah Abdulrahman Hassan Sharbatly, Saleh Bin Laden, Samaual Bakhsh and Talal Al-Maiman. Rapat tersebut membahas pembukaan Hotel Four Seasons di calon gedung tertinggi dunia tersebut.


Sementara CEO JEC, Waleed Batterjee, mempresentasikan status terkini proyek gedung tertinggi tersebut serta hasil pengerjaan Saudi Bauer Company yang sudah ditunjuk sebelumnya.


Pembahasan juga menyasar rencana kerjasama dengan pihak ketiga untuk sarana pendukung gedung, seperti kelistrikan, saluran air dan pendingin ruangan. Gedung tertinggi ini akan dibangun di Jeddah, Arab Saudi.


Pangeran Alwaleed adalah keponakan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz. Forbes menghitung ia punya kekayaan US$ 20 miliar, tapi ia mengaku punya US$ 29 miliar. Atas kesalahan penghitungan ini, ia pun menyeret Forbes ke meja hijau.


Ia merupakan orang paling kaya di Timur Tengah. Dengan kekayaan dan bisnisnya yang tersebar di seluruh dunia, seringkali ia jadi bahan pemberitaan di banyak media massa. Tak hanya soal kekayaannya saja yang diberitakan, tapi juga idealisme serta pola pikir si pemilik 'Istana Terbang'.


(ang/dnl)