Bob Novandy Sang 'Raja Lampion' Botol Bekas dari Kebon Jeruk

Jakarta - Berawal dari kepeduliannya terhadap kebersihan di Jakarta, Bob Novandy menyulap botol-botol bekas menjadi barang unik dan menarik bernilai tambah seperti lampion indah.

Sejak 17 Agustus 2003, pria ini terus menggeluti bisnis dari daur ulang botol bekas ini. Tak tanggung-tanggung hasil dari olahan botol bekasnya bisa sampai pasar Hong Kong.


"Ini semua daur ulang botol bekas. Sudah 10 tahun dari 17 Agustus 2003. Baru sampai Hong Kong ini," kata Bob saat ditemui detikFinance, di acara Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (16/6/2013).


Bob mengerjakan produk kreatifnya di bengkel kerjanya di Jalan Jeruk Manis VI, No 59, Rt 1/10 Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.


Ia mengatakan, hasil daur ulang dari botol-botol bekas bisa menjadi produk-produk menarik seperti lampion, mobil-mobilan, tirai, tempat pensil, vas bunga, gelas anti KDRT, lampu berhenti merokok, lampion gantung, lampu kristal, kapal terbang, lampion duduk, bahkan dirinya akan membuat lampion duduk dengan jumlah botol 486 buah dengan tinggi 6 meter dalam rangka ultah DKI Jakarta yang ke-486.


Tak hanya itu, Bob juga akan membuat kendaraan masa depan menggunakan botol bekas seperti kereta yang bisa beroperasi di rel kereta maupun di jalan raya. "Ini kan konsep saya pakai botol bekas nanti yang riil-nya biar ada yang mikirin sendiri," katanya.


Bob menyebutkan, produk-produknya itu dibanderol di kisaran harga mulai Rp 35 ribu hingga Rp 2,5 juta. Bob juga menawarkan masyarakat untuk bisa langsung belajar membuat produk daur ulang botol bekas dengan mengikuti kelas daur ulang botol bekas dengan biaya Rp 50 ribu per orang minimal 10 orang.


"Saya sudah ngajar dimana-mana sampai Kalimantan, Rp 50 ribu per orang minimal 10 orang jadi Rp 500 ribu, ngajar selama 3 jam ada 6 item yang diajarkan lampion, gelas anti KDRT, bros fun bot, dan lain-lain," terangnya.


Bob menjelaskan, konsep daur ulang botol bekas sebagai bentuk kepeduliannya akan kondisi lingkungan yang sedemikian parahnya. "Coba saja setiap hari ada 6.000 ton sampah plastik, 2.000 ton-nya masuk kali. Saya dapat penghargaan di 2011 sebagai aktivis peduli lingkungan," ujarnya.


Atas konsepnya itu, Bob diminta langsung oleh Jokowi untuk membersihkan sampah plastik di Jakarta.


"Jokowi minta bersihkan sampah plastik, kuatkan usaha kreatif masyarakat kerja kepada saya saat kampanye terakhirnya. Saya juga ngasih mobil sport 2 pintu dari botol plastik ke Jokowi," ujar Bob.


(hen/hen)