"Ada stand Biro Informasi Kredit (BIK) di PRJ Hall D2. Jadi para nasabah bank bisa melihat status utangnya melalui sistem informasi debitur BI," ungkap Juru Bicara BI, Difi Johansyah kepada detikFinance, Senin (17/6/2013).
Dijelaskan Difi, dalam sistem informasi debitur nantinya bisa terlihat secara historis dalam 24 bulan terakhir mengenai pinjaman nasabah di perbankan. "Apakah ada masalah atau tidak dan terlihat utangnya berapa. Ada utang yang tercatat nanti terlihat," terangnya.
Namun Difi menegaskan, hanya nasabah sendiri yang bisa melihat sistem informasi debitur. Jadi, sambungnya tidak bisa diwakili.
"Jadi nasabah nanti datang sendiri membawa KTP dan nanti akan dikonfirmasi dan terlihat historis utangnya. Tidak bisa diwakili, harus nasabah sendiri," terangnya.
Difi juga mengatakan, nasabah juga bisa menukarkan uang receh baru di stand BI tersebut. BI menyediakan pecahan Rp 20.000 sampai Rp 1.000. "Termasuk penukaran uang logam juga," terangnya.
(dru/dnl)
