"Untuk 700 ribu, itu kalau diadakan lagi itu Rp 3 miliar," ungkap Direktur Utama KAI Ignasius Jonan kepada wartawan pada konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Jonan sangat menyayangkan atas kehilangan kartu tersebut. Sebab, diketahui pelayanan kedepan akan sangat terganggu.
"Kalau yang hilangnya 10% atau 20% ya mungkin boleh lah dimaklumi. Tapi kalau sudah 700 ribu dari 1,1 juta itu kan banyak sekali, serius ini," jelasnya.
Apalagi, menurutnya dibandingkan dengan harga tiket itu sendiri, pengadaan kartu terhitung lebih mahal. Namun, Jonan tetap mengingat tujuan kartu tersebut diterapkan adalah untuk ketertiban penumpang yang akan berdampak jangka panjang.
"Kartu itu lebih mahal dari harga tiket perjalanan," sebutnya.
Kedepan, KAI tetap akan melakukan pengadaan terhadap 700 ribu kartu single trip. Namun, untuk prosesnya akan memakan waktu selama 2-3 bulan.
"Kita akan tetap menggunakan kartu. Kita sudah pengadaan kembali sebanayak yang hilang yaitu 700 ribu. Nah pengadaannya itu yang harus memakan waktu cukup lama, yaitu bisa 2-3 bulan," pungkasnya.
(dru/dru)