Cegah Tiket Elektronik KRL Hilang lagi, Ini Langkah KAI

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengerahkan beberapa cara untuk mencegah hilangnya kartu elektronik single trip KRL Commuter Line. Mulai dari menambah petugas hingga menutup lubang tikus pada setiap stasiun.

Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan langkah pertama yang dilakukan adalah dengan penambahan petugas di setiap stasiun. Petugas akan dioptimalkan untuk menutup celah kesalahan dari penumpang.


Selain itu, juga akan berfungsi untuk memberikan sosialisasi dari penggunaan kartu. Sehingga tidak ada lagi penumpang yang berusaha untuk tidak tertib.


"Akan ada tambahan petugas di lapangan. Berapapun jumlahnya pokoknya kita akan tambah," kata Jonan kepada wartawan di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (7/7/2013).


Penambahan, menurutnya akan dilakukan merata pada setiap stasiun. Sebab, dari kehilangan yang terjadi juga merata.


"Hampir semua stasiun yang banyak kehilangan kartu. Jadi perbanyak petugas supaya mengarahkan penumpang. Karena penumpang itu banyak yang turun, lewat jalan rel. Harusnya lewat gate kan," jelasnya.


Untuk penutupan lubang tikus, menurut Jonan akan terus dipercepat. Targetnya dalam 2 bulan ke depan, lubang itu sudah tidak ditemukan lagi.


"Lubang tikus sebenarnya kita sudah lakukan dan akan terus kita percepat. Ini sudah ditutup 100 lebih dalam 2 bulan. Anggarannya memang tidak banyak paling hanya puluhan juta. Kita percepat 1 atau 2 bulan ini selesai. Tidak hanya lubang tikus, lubang gajah di stasiun itu juga kita benahi," jawabnya.


Seiring dengan upaya KAI untuk memberikan pelayanan yang maksimal, Jonan berharap para penumpang juga ikut serta mewujudkan ketertiban. "Kami akan terus perbaiki dan berikan pelayanan yang sesuai supaya makin rapi," ungkapnya.


(dru/dru)