Kemenkeu Kewalahan Pindahkan Kontainer dari Priok ke Marunda dan Cikarang

Jakarta - Untuk mengurangi waktu bongkar muat kontainer (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Kementerian Keuangan berencana memindahkan beberapa kontainer yang memiliki waktu tunggu lama ke Marunda dan Cikarang. Sayangnya, rencana tersebut tidak semudah yang dipikirkan, karena kemacetan lalu lintas menuju kedua tempat tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Keuangan II Mahendra Siregar ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (19/7/2013).


"Semula saya berpikir dengan memindahkan kontainer long stay ke Marunda dan Cikarang, itu akan bisa terselesaikan, tapi ternyata untuk memindahkan dari Priok ke Marunda dan Cikarang saja tidak mudah karena jalanannya macet," keluh Mahendra.


Menurut Mahendra, terdapat cara lain guna mengurangi dwelling time ini, sehingga antrean kontainer tidak semakin panjang, apalagi menjelang lebaran. Salah satu caranya dengan memperluas tempat penyimpanan kontainer di dalam pelabuhan.


"Sekarang saya sedang rapat untuk mencari lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan di dalam pelabuhan, sehingga lebih cepat daripada harus dipindahkan ke luar, ke Marunda dan sebagainya," ujarnya.


Namun, cara ini sebagai bentuk langkah antisipasi cepat sambil memperbaiki sistem pengaturan keluar masuk kontainer. Karena perbaikan sistem ini merupakan sesuatu langkah yang harus dilakukan, mengingat aktivitas ekspor impor yang akan terus meningkat setiap tahunnya.


"Tapi memang terpisah-pisah dan fasilitasnya harus cepat kita perbaiki karena kita tidak bisa menahan tadi itu karena ke depan tidak bisa tidak, harus ada terobosan karena pertumbuhan 6% dengan infrastruktur yang seperti ini, tidak ada perubahan, pada akhirnya tunggu waktu saja, bukan lagi bottleneck, tapi tertutup itu sumbat botolnya," tegas Mahendra.


Mahendra menyebutkan beberapa lahan yang bisa dijadikan tempat penyimpanan sementara kontainer tersebut. "Ada sekitar 6 lokasi, ada punya Pelindo, punya JICT, Koja, tapi ada beberapa yang harus kita lengkapi," paparnya.


Diharapkan, lanjut Mahendra, antrean kontainer ini bisa terurai sebelum lebaran. "Itu yang kami coba," pungkasnya.


(nia/dnl)